Cagar Budaya Makam Kuno Seputuk yang memiliki makna penting bagi masyarakat setempat. Akses ke tempat ini dapat dilalui menggunakan jalanan darat dan jalur sungai. Dulu, masyarakat menggunakan jalur sungai dengan perahu, tetapi jarang dilakukan karena banyak batang pohon menghalangi jalur perahu.
Makam kuno, dengan gaya khas suku Dayak Bulusu, menyimpan warisan budaya yang kaya, termasuk makam Nyaki Lakai yang merupakan tokoh masyarakat desa seputuk yang hidup pada masa penjajahan belanda. Makam kuno Desa Seputuk biasa disebut masyarakat sebagai Lungun. Sebelum kepercayaan monoteisme / agama masuk di Kalimantan, masyarakat masa lalu melakukan proses pemakaman masyarakat dengan cara dimasukkan kedalam batang kayu berukuran lebar tubuh.
Cagar Budaya Makam Kuno Seputuk bukan hanya tempat pemakaman, tetapi juga penjaga sejarah dan warisan budaya lokal. Sebagai cagar budaya yang dihormati, tempat ini dipelihara dengan penuh dedikasi untuk memastikan pelestarian warisan budaya dan sejarah masyarakat Seputuk